TUGAS EPTIK PERTEMUAN 9 ( Perubahan Proses Bisnis/Sosial Akibat Teknologi Yang Melunturkan Nilai Etika Tradisional )
TUGAS
EPTIK
PERTEMUAN
9
1. Contoh
perubahan proses bisnis / sosial akibat teknologi yang melunturkan nilai etika tradisional.
Teknologi , model kerja , dan nilai etika
tradisional yang hilang pada masing-masing contoh, yaitu;
1) Proses Jual Beli
a. Teknologi yang digunakan
Komputer sebagai media yang bisa mengakses internet
dan sebagai media terjalinnya
transaksi tersebut Mobile Phone (handphone), merupakan media yang sering digunakan saat ini dengan menggunakan
sms dan sms banking
b. Model Kerja
Seiring dengan meningkatnya teknologi saat ini,
memberi pengaruh yang besar pada proses jual beli seperti : Via
Online, merupakan sarana jual beli yang banyak digunakan masyarakat saat
ini. Contoh ; Bukalapak.com , Salestock, Bli-bli.com, Toko Pedia, Shopee dan
lain sebagainya. Layanan-layanan
tersebut memberi kemudahan dalam proses jual-beli di kalangan masyarakat.
Dalam pembayarannya dapat dilakukan melalui transfer rekening melalui ATM,
kartu kredit, dan transaksi pembayarannya bisa juga dilakukan pada saat
penerimaan barang berlangsung. Umumnya, pembayaran dilakukan sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh pihak layanan via online tersebut. Proses
jual-beli pilihan kedua, bisa dilakukan di mal-mal, supermarket atau minimarket
seperti Matahari, Carefour, Ramayana, Alfamart, Indomaret, Giant dan
sebagainya.
c. Nilai etika tradisional yang
hilang
Tidak adanya tawar menawar dalam proses jual-beli.Proses bisnis dulunya dilaksanakan secara tatap muka antara konsumen dan produsen dan disana terdapat transaksi tawar-menawar , misalnya dipasar. Akan tetapi sekarang dengan adanya jual beli via online, proses tawar-menawar jarang dilakukan lagi karena ketentuan yang telah ditetapkan pihak layanan tersebut. Kehilangan rasa saling mengenal dan silaturahmi antar konsumen dan produsen. Dengan adanya mall-mall seperti carefour atau yang sejenisnya, kita sudah kehilangan seni/tradisi tawar menawar, karena di mall-mall tersebut tidak ada barang yang bisa di tawar. Apalagi dengan adanya paypal kita jadi kehilangan etika saling silaturahmi, karena dengan adanya paypal kita bisa melakukan proses jual beli tanpa harus bertatap muka dengan penjual, demikian juga sebaliknya penjual juga tidak bisa bertemu dengan pembelinya.
2)
Media Sosial dan Situs Jejaring Sosial.
a. Teknologi
yang digunakan
Yaitu
Mobile Phone (smartphone) sebagai media penghubung ke internet. Facebook,
Twitter,Line, Whatsapp, BBM, Instagram, Friendster dan sebagainya.
sebagai media sosial sekaligus sumber informasi yang digunakan.
b. Model kerja
Masyarakat saat ini , lebih cenderung mengutamakan
berkomunikasi dengan menggunakan media sosial seperti facebook,
twitter,instagram friendster, dan sebagainya. Manfaat yang didapatkan
dari media sosial seperti kemudahan bagi pengguna dalam berkomunikasi
serta cepat mendapatkan informasi ( up todate ).
c. Nilai tradisional yang
hilang
Masyarakat (kalangan muda) jadi lebih sering sibuk
dengan smartphone mereka, sehingga menyebabkan kepekaan terhadap lingkungan
sekitar menjadi kurang karena sudah merasa cukup mendapatkan informasi
melalui media sosial. Memberi pengaruh pada rasa persaudaraan kita yang hilang.
Dengan adanya situs jejaring social juga sudah menghilangkan rasa takut untuk
mengakses hal- hal yang berbau pornografi karena sudah tidak merasa
diawasi lagi.
3)
Jasa Catering
a. Teknologi
yang digunakan
Yaitu berbasis android atau smarthphone dengan
aplikasi media sosial sebagai wadah untuk promosi jasa catering,
contohnya seperti instagram, facebook dll. Bahkan melalui media
online yang banyak di jumpai saat ini di website resmi jasa catering
tertentu.
b. Model kerja
Catering service merupakan lembaga bisnis yang bergerak
dalam penyediaan jasa pembuatan makanan. yang akan dicontohkan
disini adalah peran catering service dalam suatu acara
(hajatan), atau biasa disebut event catering service. secara garis besar
disini peranan catering service adalah menyediakan makanan juga
bertanggung jawab atas penghidangannya, dalam prakteknya yaitu dekor
meja hidang,hingga penyediaan peralatan makan. sehingga sang customer (yang
punya acara) hanya terima jadi dan melakukan pembayaran.
c. Nilai tradisional yang hilang
Biasanya, apabila ada seseorang yang memiliki acara
misalnya, resepsi,aqiqah dan sebagainya, maka sanak keluarga dan
tetangganya akan datang untuk membantu. mereka semua bergotong- royong untuk
mengerjakan segala sesuatunya.
2. Pelanggaran
Etika & Sanksi Interaksi hubungan dalam kehidupan masyarakat senantiasa diwarnai dengan
penyalahgunaan, pelanggaran, ataupun penyimpangan.
Adapun beberapa hal yang membuat seseorang melanggar etika antara lain:
1. Kebutuhan
Individu :
Kebutuhan
seringkali adalah hal utama yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan
pelanggaran, misalnya seorang anak rela mencuri untuk mendapatkan uang demi
untuk membayar uang tunggakan sekolah. Seorang bapak yang akhirnya
tewas digebukin massa gara- gara mengambil susu dan beras di swalayan
untuk menyambung hidup bayi dan istrinya. Karyawan sebuah pabrik yang
bertindak anarkis, karena THR belum juga dibayarkan, padahal sudah
melebihi jadwal yang dietentukan pemerintah, dan lain-lain
2. Tidak
Ada Pedoman :
Ketika masyarakat
dihadapkan pada persoalan yang belum jelas aturannya, maka mereka melakukan
intrepretasi sendiri atas persoalan yang dialami. Contohnya pembangunan
rumah kumuh di pinggir rel kereta api, di bawah jembatan layang, di tanah
kosong. Hal ini dikarenakan belum adanya perda ataupun ketentuan mengikat yang
memberikan kejelasan bahwa daerah tersebut tidak boleh ditempati dan
dibangun pemukiman liar. Sehingga masyarakat mengitrepretasikan, bahwa
lahan kosong yang tidak digunakan boleh dibuat tempat tinggal, apalagi
mereka bagian dari warga Negara. Sehingga pada saat tiba waktunya untuk
membersihkan, maka sudak terlalu komplek permasalahannya dan sulit
dipecahkan.
3. Perilaku
dan Kebiasaan Individu :
kebiasaan yang
terakumulasi dan tidak dikoreksi akan dapat menimbulkan pelanggaran.
Contohnya; anggota DPR yang setiap menelurkan kebijakan selalu ada komisi
atau uang tips, ataupu ada anggota yang tidup pada saat sidang berlangsung. Hal
demikian ini salah dan keliru. Namun karena teklah dilakukan bertahun-tahun,
dan pelakunya hampir mayoritas, maka perilaku yang menyimpang tadi
dianggap biasa, tidak ada masalah.
4. Lingkungan
Yang Tidak Etis:
Lingkungan yang
memiliki daya dukung moral yang buruk, akan mampu membuat seseorang
menjadi menyimpang perilakunya untuk tidak taat terhadap pedoman yang
berlaku. Contonya seorang residivis kambuhan, yang selalu keluar masuk penjara.
Dalam penjara yang notabene merupakan tempat yang kurang baik, maka
mempengaruhi pola pikir seseorang. Sehingga setiap kali dia masuk penjara,
ketika keluar telah memiliki informasi, keahlian, ketrampilan yang baru
untuk dapat menyempurnakan tindakan kejahannya.
5. Perilaku
Orang yang Ditiru:
Dalam hal ini, ketika
seseorang melakkan pelanggaran terhadap etika, dapat juga karena dia
mengimitasi tindakan orang yang dia pandang sebagai tauladan. Seoarng anak
yang setiap hari melihat ibunya dipukuli oleh bapaknya, maka bisa jadi pada
saat dalam pergaulan, si anak cenderung kasar baik dalam perkataan
ataupun perbuatan. Dan itu semua dia dapatkan dari pengamatan dirumah yang
dilakuakan oleh bapaknya.
Sanksi Pelanggaran Etika:
1. Sanksi
Sosial :
Sanksi ini
diberikan oleh masyarakat sendiri, tanpa melibatkan pihak berwenang. Pelanggaran
yang terkena sanksi sosial biasanya merupakan kejahatan kecil, ataupun
pelanggaran yang dapat dimaafkan. Dengan demikian hukuman yang diterima
akan ditentukan leh masyarakat, misalnya membayar ganti rugi dsb, pedoman
yang digunakan adalah etika setempat berdasarkan keputusan bersama.
2. Sanksi
Hukum :
Sanksi ini
diberikan oleh pihak berwengan, dalam hal ini pihak kepolisian dan hakim.
Pelanggaran yang dilakukan tergolong pelanggaran berat dan harus diganjar
dengan hukuman pidana ataupun perdata. Pedomannya suatu KUHP.
Komentar
Posting Komentar